Tampilkan postingan dengan label Politik ala FIRA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik ala FIRA. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 April 2011

INI TENTANG SOEKARNO

Saat itu aku melihat cuplikan di televisi tentang sosok yang begitu fenomenal bagiku, Soekarno! cuplikan itu membuatku berpikir kembali, mencoba membayangkan bagaimana seorang Soekarno bisa begitu berjaya di masanya. Tidak hanya berjaya karena memiliki kekuasaan, tapi berjaya karena mendapatkan dukungan penuh dari rakyat Indonesia.

Akupun mencoba menyimak cuplikan ini dengan seksama, dan aku dibuat terkagum-kagum dengan satu hal yang mungkin bagi sebagian orang sederhana. Tak banyak buku yang kubaca tentang Soekarno, jadi aku tak begitu tahu detail kehidupan beliau, sepak terjang beliau, sebelum dan setelah menjabat sebagai presiden  Republik Indonesia yang pertama, namun satu hal sederhana yang kumaksud ini benar-benar membuat pikiranku terbuka...

"Soekarno benar-benar memiliki jiwa seorang pemimpin"

Aku melihat cuplikan tepat disaat presiden RI pertama itu berpidato didepan ribuan rakyat Indonesia. Pidato saat itu berisi kemarahannya yang sangat besar kepada organisasi PBB (masalah apa tepatnya saya tidak bisa ungkapkan karena bagi saya belum jelas duduk perkaranya). Insya Allah jika ada sumber terpercaya akan saya ungkapkan kembali.

Dengan keadaan seperti itu, dalam situasi yang penuh dilema, dan dalam konteks Indonesia yang baru berusia seumur jagung, dengan lantang dan penuh penekanan Soekarno mengatakan didepan ribuan rakyat Indonesia


"Indonesia menyatakan keluar dari PBB"
Wah... pikirku ini sesuatu yang luar biasa, Indonesia yang posisinya saat itu sebagai Negara yang baru memproklamirkan kemerdekaannya, berani menyatakan diri keluar dari PBB, yang sama artinya keluar dari organisasi terbesar yang menaungi seluruh Negara di dunia.

Ini GILA!!! Ini AMAZING!!! 

Dan ini dilakukan tanpa rasa gentar sedikitpun oleh seorang Soekarno dengan dukungan penuh dari rakyat Indonesia.

Dan mari kita bandingkan dengan situasi saat ini
(Lagi-lagi ini masih subjektif, hanya dari kacamata saya pribadi sebagai rakyat Indonesia)
kunjungan Obama-presiden Amerika Serikat itu-ke Indonesia, mendapat sambutan yang luar biasa.
Seluruh aparat keamanan disiapkan, bahkan sejak berbulan-bulan sebelumnya, untuk menjaga keamanan sang orang nomor 1 Amerika serikat itu, padahal kunjungannya ke Indonesia kurang dari 24 jam di Negara kita ini. Dan hasil kunjungannya hanyalah basa-basi absolut, yang seolah Amerika dan Indonesia akan menjalin hubungan baik dalam segala bidang, mereka menamakannya sebagai "KERJASAMA KOMPREHENSIF" yah... kira-kira seperti inilah mereka menyebutnya.

Mereka berdua, RI I dan AS I, menandatangani perjanjian itu seolah itu adalah sesuatu yang sangat penting padahal (lagi-lagi ini masih dalam kacamataku sebagai seorang awam), tak ada yang istimewa, tak ada yang penting dari sebuah perjanjian absolut seperti ini.

Bagaimana aku tidak memandangnya sebagai omong kosong...
Bukankah selama ini Amerika dan Negaraku Indonesia, memang telah terlibat kerjasama dalam segala bidang??
Lantas??

Dan setelah kupikir-pikir semua kerjasama kita dengan Negara adikuasa itu hanya menguntungkan mereka, kita tak mendapatkan keuntungan yang layak...

Hmm... kembali ke perkara Soekarno...
kita masih dalam pusaran perbandingan (meskipun di Jaman yang jelas berbeda)

Apakah masih bisa kita temukan sosok pemimpin seperti itu? 
pemimpin yang sebenar-benar pemimpin.

aku bukan fans fanatic Soekarno, hanya seseorang yang baru menyadari betapa beruntung di jaman itu kita memiliki sosok pemimpin seperti Soekarno.

Pasti akan ada sosok yang disegani seperti Soekarno, sautu hari nanti Indonesia akan kembali menemukan TARINGnya yang sempat hilang


Aku PERCAYA!!!
Read more "INI TENTANG SOEKARNO..."

Selasa, 07 September 2010

Desa Siaga 2008! Indonesia Sehat 2010! Harapan Kosong yang Indah


Indonesia adalah negara berkembang, kalimat sederhana ini bila dirunut memiliki makna yang besar. Sebuah makna yang dapat membangkitkan semangat kebangkitan bagi siapapun yang mendengarnya, kalimat itu bermakna harapan. Segala aspek kehidupan di negara berkembang pastilah memiliki harapan untuk berkembang ke arah yang lebih baik, pun halnya dalam bidang kesehatan, perbaikan terus menerus diusahakan untuk mencapai impian Indonesia sehat 2010.
Salah satu program yang dicanangkan dinas kesehatan untuk mewujudkan visi tersebut dan sebagai barometer Indonesia sehat 2010 adalah dengan program Desa Siaga, dimana setiap desa di Indonesia pada akhir tahun 2008 sudah harus menjadi desa siaga. Bahkan pada tahap awal pelatihan, peserta yang nantinya akan menjadi fasilitator diberikan sanksi keras jika sampai pada targetan waktu yang ditentukan dan belum ada hasil nyata yang ditunjukkan oleh para fasilitator tersebut.
Namun kenyataan yang ada sekarang ancaman tersebut hanya berakhir sebagai ancaman kosong belaka. Tidak ada tindak lanjut yang nyata dari dinas kesehatan mengenai hal tersebut. Yang nampak sekarang program tersebut hanya akan berakhir sebagai sebuah impian yang indah dalam tataran konsep, namun dalam kenyataannya hanya berakhir sebagai impian yang menguap dengan sendirinya, tertutupi oleh berbagai hal baru yang
Lantas apa sebenarnya desa siaga dan apa indikator sebuah desa dapat dikatakan sebagai desa siaga?
Desa siaga adalah desa yang anggota masyarakatnya telah mampu memahami masalah kesehatan yang terjadi di desa mereka dan dengan tanggap dapat menentukan solusi terbaik bagi masalah tersebut. Syarat sebuah desa dikatakan sebagai desa siaga adalah memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga ahli (dalam hal ini bisa perawat, bidan) dan memilki paling sedikit dua kader kesehatan yang terlatih, syarat berikutnya adalah desa tersebut memilki sebuah pos kesehatan desa (poskesdes) yang nantinya akan berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam hal kesehatan.
Sebuah desa yang saya kunjungi telah memilki tenaga ahli yang jelas tahu tentang program desa siaga, desa tersebut juga memilki kader yang terlatih. Untuk poskesdes, walaupun belum terbentuk desa ini saya nilai mampu untuk dapat mewujudkannya. Lalu pertanyaannya apa yang kurang?
Jawabannya sangat sederhana, sosialisasi. Mungkin karena terlalu dipikir sederhana sehingga tenaga ahli maupun kader tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Padahal masyarakatlah yang merupakan penggerak desa siaga. Masyarakat bertindak sebagai promotor. Dimana fungsi kontrol dari dinas kesehatan mengenai hal ini? Apakah ini hanya berakhir sampai pada penyampaian ke fasilitator dalam hal ini tenaga ahli tanpa memperhatikan sosialisasi kepada masyarakat?
Lantas dalam keadaan seperti ini dalam kondisi kita yang berada di penghujung tahun 2008, apakah masih bisa impian ini kita realisasikan? Para pejabat tinggi di dinas kesehatan yang sekarang bertanggung jawab terhadap hal ini masihkah memikirkan atau bahkan sekarang telah melupakan program mulia yang mereka susun dengan keringat?
Saatnya kini bergerak. Ini bukan sekadar cerita, ini realita. Masih sanggupkah kita bersembunyi dan menjadi orang yang berdiam diri melihat realita seperti ini? ataukah kita hadir sebagai pencerah dengan membawa solusi dan harapan baru bagi bangsa? Jawabannya hanya ada pada diri kita.

(sebuah catatan yang mengingatkanku pada kenangan munas ISMKI Yogyakarta tahun 2008 silam)
Read more "Desa Siaga 2008! Indonesia Sehat 2010! Harapan Kosong yang Indah..."
 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by SECRET'S BOOK | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks